RENDAHNYA MINAT BACA
Saya sebagai pendidik di era milenal ini
merasakan bahwa rendahnya minat baca anak sekarang ini, terbukti dengan
banyaknya sindrome bermain game online, game offline, ataupun media sosial.
Pesatnya perkembangan dunia teknologi
dengan segala fitur-fiturnya "memanjakan" anak-anak muda
membuka sosial media ketimbang membaca buku. Akibatnya nasib
buku-buku di perpustakaan
tak ubahnya susunan debu sebagai sarang
hantu.
hantu.
Membaca adalah salah satu cara untuk
mendapatkan informasi. Semakin banyak membaca semakin banyak kamus kosakata
yang tersimpan dalam memori kita. Apabila kosakata kita semakin banyak maka
tulisan yang kita hasilkan akan semakin indah.
Banyak orang mengatakan bahwa buku
jendela dunia. Mengapa demikian? Karena dengan membaca kita bisa mendapatkan
banyak informasi apapun dan di manapun. Namun sangat disayangkan, pada zaman
sekarang ini, jarang kita temukan generasi muda yang gemar membaca. Kebanyakan
dari mereka disibukkan berswa foto, lebih memilih bermain games, tak jarang
terlihat tertawa sendiri layaknya "orang
gila".
Kenyataannya minat baca remaja sekarang ini sangatlah
rendah. Padahal, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari membaca. Banyak
faktor yang menjadi penyebab rendahnya minat baca remaja. Salah satunya adalah
karena semakin berkembangnya teknologi. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
tinggi rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri faktor
eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor
lingkungan, baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Serbuan
media hiburan seperti televisi, komputer, dan
android lebih condong memilih
menikmati hiburan dibandingkan dengan membaca buku.
Teknologi informasi boleh berkembang
dengan pesat menggerogoti buku-buku di muka bumi, akan tetapi minat membaca
jangan sampai musnah. Dorongan dari berbagai pihak untuk meningkatkan minat
baca sangatlah dibutuhkan, terutama dari pihak keluarga ataupun di tempat
menimba ilmu.
Sekarang ini di sekolah-sekolah
sudah digalakkan budaya literasi yaitu budaya membaca buku selain buku
pelajaran di awal masuk sebelum pelajaran dimulai. Ini merupakan cara di
sekolah untuk menumbuhkan lagi minat baca pada siswa. Selain itu menambah koleksi buku-buku cerita
baik cerpen ataupun novel terpopuler di perpustakaan sehingga siswa tergugah
hatinya untuk mulai menyukai membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar